Sampah Makanan

Sampah makanan adalah makanan yang terbuang dan menjadi sampah. Indonesia menjadi produsen sampah makanan terbesar kedua di dunia, sebanyak 23 juta-48 juta ton sampah makanan telah terbuang setiap tahunnya, jumlah tersebut setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun. Menariknya sejumlah kota besar kedapatan membuang lebih banyak sampah makanan ketimbang jenis sampah lainnya.            

Permasalahan yang diakibatkan oleh sampah makanan ini sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar. Beberapa permasalahan yang diakibatkan yaitu kerugian ekonomi dan ekologi. Karena tingginya angka sampah makanan ini akan memicu kerugian ekonomi senilai Rp. 213 triliun hingga Rp. 551 triliun. Ironisnya saat banyak pangan yang dibuang masih banyak penduduk yang kelaparan. Sampah makanan juga akan memicu emisi gas rumah kaca sebesar 1.709,2 megaton, efek rumah kaca 25 kali lebih berbahaya dibandingkan karbon dioksida, efek gas rumah kaca yang berlebihan ini akan mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem. Permasalahan berikutnya yaitu, sampah makanan dan sampah anorganik yang tercampur dapat menghasilkan cairan leachate. Cairan leachate adalah cairan dari sampah yang mengandung unsur unsur terlarut dan tersuspensi sehingga dapat mencemari lingkungan yang dihasilkan oleh timbunan sampah.

 Maka dari itu, kita harus bisa mengatasi permasalahan yang diakibatkan dari sampah makanan, hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah makanan yaitu, tidak menyisakan makanan, kita bisa membagikan makanan tersebut kepada orang yang membutuhkan, karena di Indonesia ini masih banyak sekali penduduk yang kelaparan. Lalu, kita bisa mengolah makanan yang terbuang, menjadi pupuk ternak atau kompos agar bisa lebih bermanfaat untuk lingkungan. Memilah dan memisahkan sampah makanan dengan sampah anorganik, pemilahan ini sangat penting dilakukan agar, tidak menghasilkan cairan leachate beracun yang dapat merusak lingkungan.

Komentar